Senin, 20 April 2015

Hukum Perbandingan Tetap

HK PERBANDINGAN TETAP
Contoh soal 1 : Pada reaksi antara logam magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai persamaan reaksi :
2 Mg (s) + O2 (g) ——– > 2 MgO (s)
Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram magnesium oksida dan sisa logam magnesium sebanyak 1 gram, berapakah massa oksigen dan massa Magnesium pada magnesium oksida ? ( Ar Mg = 24, Ar O = 16)
Solusi :
Dari persamaan reaksi diatas maka kita bisa tentukan menggunakan rumus hukum proust yaitu.
Massa O dalam MgO =   = (Ar O)/(Mr MgO) x massa MgO
=    16/40  x 15 gram
=  6 gram
MassaMg dalam MgO            =   (Ar Mg) / (Mr MgO) x massa MgO
=    24/40 x 15 gram
=  9 gram
Jadi massa magnesium yang bereaksi adalah 9 gram (tersisa 1 gram) dan massa oksigen yang bereaksi adalah 6 gram
Contoh soal 2 : Suatu senyawa oksida besi (FeO) memiliki perbandingan massa besi dan oksigen sebesar 7 : 2. Tentukan persen massa dari besi dan oksigen dalam senyawa tersebut.
Solusi :
Total perbandingan  7 + 2 = 9
 Persen massa besi                      =   (perbandingan Besi)/(total perbandingan)x 100 %
=   7/9 x 100 %
=  77,8 %
Persen massa oksigen = (perbandingan oksigen)    ∕   (total perbandingan) x 100 %
= 2/9 x 100 %
= 22,2 %
Contoh Soal 3 : Perbandingan massa carbon terhadap oksigen dalam karbon dioksida adalah 3 : 8. Berapa gram karbon dioksida dapat dihasilkan apabila 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen ?
Solusi :
Reaksi yang terjadi adalah  C  + 2 O ——– > CO2
Maka massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
C : 2 O = 6 : 16 sehingga C : O = 6 : 8
Oksigen berlebih sehingga karbon habis bereaksi
Massa karbon yang bereaksi ( C ) = 6 gram
Massa oksigen yang bereaksi ( O ) = 8/3 x 6 gram
= 16 gram
Maka karbon dioksida yang dapat dihasilkan adalah 6 gram C + 16 gram O2 =  22 gram
Tabel unsur-unsur logam.
Nama Indonesia
Nama Latin
Lambang Unsur
Bentuk Fisik
aluminium
barium
besi
emas
kalium
kalsium
kromium
magnesium
mangan
natrium
nikel
aluminium
barium
ferrum
aurum
kalium
calsium
chromium
magnesium
manganium
natrium
nickelium
Al
Ba
Fe
Au
K
Ca
Cr
Mg
Mn
Na
Ni
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan
padat, berwarna kuning
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan
padat, putih abu-abu
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan
Tabel unsur-unsur nonlogam.
Nama Indonesia
Nama Latin
Lambang Unsur
Bentuk Fisik
belerang
bromin
fluorin
fosforus
helium
hidrogen
karbon
klorin
neon
nitrogen
oksigen
silikon
iodin
sulfur
bromium
fluorine
phosphorus
helium
hydrogenium
carbonium
chlorine
neon
nitrogenium
oxygenium
silicium
iodium
S
Br
F
P
He
H
C
Cl
Ne
N
O
Si
I
padat, kuning
cair, cokelat kemerahan
gas, kuning muda
padat, putih dan merah
gas, tidak berwarna
gas, tidak berwarna
padat, hitam
gas, kuning kehijauan
gas, tidak berwarna
gas, tidak berwarna
gas, tidak berwarna
padat, abu-abu mengkilap
padat, hitam (uapnya berwarna ungu)
I.  Unsur
            Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan. Perluh dipahami bahwa menguraikan tidaklah sama dengan memotong-motong atau menghaluskan. Penguraian menghasilkan dua jenis atau lebih zat baru yang berbeda dari zat semula, sedangkan memotong-motong atau menghaluskan hanya mengubah bentuk, tetapi tidak mengubah jenis zatnya.
Untuk meringkaskan dan memudahkan penulisan,maka setiap unsur diberi suatu lambang yang kita sebut lambang unsur atau lambang atom.
Contoh:
Karbon   (C) , Kalsium (Ca)
Perhatikan beberapa contoh pada tabel 1 berikut ini.
       Tabel 1. beberapa contoh unsur
Nama unsur(Indonesia)
Nama lain
Lambang
Karbon
Kalsium
Klorin
Tembaga
Kalsium
Perak
Carbonium
Calsium
Clorin
Cuprum
Calsium
Argentum
C
Ca
Cl
Cu
K
Ag
II.  SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih sederhana. Penguraian senyawa dapat terjadi karena pemanasan atau aliran listrik.
Contoh senyawa: Air, gula, garam, dan asam cuka.
a.      Molekul
Bagian terkecil dari senyawa adalah molekul. Molekul senyawa terbentuk dari perikatan dua jenis atau lebih atom unsur.
b.      Rumus Kimia
Senyawa juga diberi lambang, lambang senyawa ini disebut rumus kimia. Rumus kimia dari beberapa senyawa diberi pada tabel  berikut:
 Tabel 3. Rumus kimia dari beberapa senyawa
Nama zat
Rumus kmia
Air
Amoniak
Asam cuka
Sukrosa(gula)
H2O
NH3
CH3COOH
C12H22O11
III.  Campuran
Campuran  adalah materi yang terdiri dari dua jenis zat atau lebih. Sifat campuran merupakan rata-rata dari sifat komponen-komponennya. Sifat manis dari gula tidak hilang ketika dicampur dengan air. Demikian juga dengan sifat asin dari garam. Jika ke dalam air dilarutkan gula dan garam, maka larutan akan mempunyai rasa manis sekaligus asin.
Tiga Jenis Campuran: Larutan, Koloid, dan Suspensi
1)      Larutan
Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen jika antara komponennya tidak terdapat bidang batas, sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra.
2)      Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Antara komponennya masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop. Istilah suspensi biasanya dimaksud untuk campuran hererogen dari suatu zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil
3)      Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Contohnya santan, air, susu, air sabun, dan cat.
 Dibawah ini adalah tabel perbedaan unsur, senyawadan campuran
Description: http://matumona.files.wordpress.com/2012/02/tabel-unsur-senyawa-dan-campuran.jpg?w=429&h=343
 Sedangkan perbedaan larutan, suspensi dan koloid adalah seperti pada tabel dibawah ini:
Description: http://matumona.files.wordpress.com/2012/02/perbandingan-koloid-suspensi-dan-larutan2.png?w=458&h=264
Konfigurasi Elektron
Ialah susunan elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut.
Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum dengan rumus:
Description: http://3.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/SfAA667t87I/AAAAAAAAAEY/5bbd4EM8118/s400/rumus+konf+elek.gif
Gambar.12. Jumlah elektron maksimum tiap kulit dalam atom
Keterangan :
  • ∑ = jumlah maksimum elektron pada suatu kulit
  • n = nomor kulit

Description: http://3.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/SfAC4qAGVnI/AAAAAAAAAEo/tdIzfGXT9WQ/s400/MODEL+ATOM+BOHR.gif
Keterangan gambar: Jumlah elektron maksimum tiap kulit dalam atom

Jumlah elektron maksimum dalam tiap-tiap kulit atom

Description: http://2.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/SfAB7Tr-hiI/AAAAAAAAAEg/7BqEQS3L88Y/s400/konfigurasi+di+kulit.gif

Aturan-aturan dalam pengisian konfigurasi elektron:
1.Pengisian dimulai dari tingkat energi paling rendah ketingkat energi paling tinggi dari kulit K, L,M dan seterusnya
2.Jika jumlah elektron yang tersisa ≤ 8 di tempatkan pada kulit berikutnya
3.Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8

Contoh soal :
Tulislah konfigurasi elektron dari:
Description: http://1.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/SfERlsKjSHI/AAAAAAAAAFI/xhLL5grB8TM/s200/cont+soal+konf+elektron.gif
Jawab.
1. Jumlah elektron = 8
Konfigurasi elektron K= 2 L= 6
2.Jumlah elektron = 18
Konfigurasi elektron K= 2 L= 8 M= 8
3.Jumlah elektron = 38
Konfigurasi elektron K= 2 L=8 M= 18 N=8 O=2

2. Elektron Valensi
Elektron valensi ialah jumlah elektron pada kulit terluar suatu atom netral. Cara
menentukan elektron valensi adalah dengan menuliskan konfigurasi elektron.
Contoh soal:
Tulislah konfigurasi elektron dan elektron valensi dari atom-atom berikut:
Description: http://1.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/SfETFnHHYYI/AAAAAAAAAFY/lwxR7C92jXk/s200/cont+soal+elekt+val.gif

Jawab:
1. Nomor atom = 20, jumlah elektron=20
Konfigurasi elektron K=2 L=8 M=8 N=2
Elektron valensi =2
2. Nomor atom = 35
Konfigurasi elektron K=2 L=8 M=18 N=7
Elektron valensi =7
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menggambarkan lintasan elektron atau tingkat energi utama yang dinotasikan dengan n. Semakin besar nilai n, semakin besar pula nilai rata-rata energi kulit tersebut. Karena semakin jauh letak elektron dari inti atom, energinya semakin besar. Dengan kata lain, semakin besar nilai n, letak elektron semakin jauh dari inti atom. Lintasan tersebut dalam konfigurasi elektron dikenal sebagai kulit.
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/9.jpg?w=490&h=58
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-10.jpg?w=490&h=164
b. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menggambarkan subkulit atau subtingkat energi utama yang dinotasikan dengan l. Bilangan kuantum azimut menentukan bentuk orbital dari elektron. Notasi huruf digunakan untuk menunjukkan pelbagai nilai l.
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-11.jpg?w=490&h=60
Empat notasi huruf pertama menunjukkan spektrum atom logam alkali (litium sampai cesium). Empat seri garis spektrum ini menyatakan tajam (sharp), utama (principal), baur (diffuse), dan seri dasar (fundamental), yang dinotasikan dengan huruf s, p, d, dan f. Untuk l  = 4, 5, 6, dan seterusnya, notasi hurufnya cukup dengan meneruskan secara alfabet. Subkulit dalam kulit ditunjukkan dengan menuliskan nilai n (bilangan kuantum utama) diikuti dengan nilai l  (bilangan kuantum azimut). Perhatikan contoh soal berikut.
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-12.jpg?w=490&h=178Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-13.jpg?w=490&h=103
Ketentuan nilai subkulit (l ) bergantung pada nilai kulit (n), yaitu:
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-14.jpg?w=490
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-15.png?w=490&h=524
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam subkulit yang dinotasikan dengan m. Dengan demikian, setiap orbital dalam subkulit tertentu dapat dibedakan orientasi orbitalnya dengan bilangan magnetik. Bilangan magnetik dinyatakan dengan bilangan bulat. Perhatikan Tabel 1.2 berikut. Nilai = 0 sampai (n-1)
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-16.jpg?w=490&h=324
Nilai m dapat dirumuskan sebagai berikut:
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-17.jpg?w=490

d. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin menggambarkan arah rotasi atau putaran elektron dalam satu orbital yang dinotasikan dengan s. Karena hanya ada 2 arah putaran yang mungkin yaitu searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam, maka setiap orbital memuat 2 elektron dengan arah rotasi yang berlawanan. Arah rotasi pertama ditunjukkan ke atas dengan notasi s = +½ atau rotasi searah dengan arah putaran jarum jam. Sedangkan arah ke bawah menunjukkan notasi s = -½ atau berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Description: http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/06/struktur-atom-18.jpg?w=490
BILOKS
1.        Biloks unsur bebas dalam bentuk monoatomik, diatomik, triatomik, tetraatomik, dan seterusnya, memiliki harga nol.
Contoh : Fe, C, H2, Cl2, F2, O2, P4, dan S8.
2.        Atom logam selalu memiliki biloks positif dengan harga sesuai dengan nomor golongannya, kecuali untuk logam transisi yang memiliki lebih dari satu biloks.
1)      Biloks atom Li, Na, K, Rb, dan Cs adalah +1
2)      Biloks atom Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra adalah +2
3)      Biloks atom Al adalah +3
3.        Biloks atom H umumnya adalah +1, kecuali jika berikatan dengan unsur logam, seperti Na, biloksnya menjadi negatif. Senyawa atom H dengan unsur logam disebut senyawa hidrida.
Contoh : biloks H dalam senyawa natrium hidrida (NaH) adalah -1
4.        Biloks atom O umumnya adalah -2, kecuali jika berikatan dengan atom F, atau dalam senyawaan peroksida dan superoksida. Biloks atom O adalah +2 dalam OF2, dalam senyawa peroksida (misalnya H2O2) berharga -1. Adapun dalam senyawa superoksida (seperti KO2), biloks atom O bernilai – ½.
5.        Jumlah seluruh iloks atom-atom penyusun suatu ion sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh : biloks S-2 = -2; Fe3+ = +3; MnO4- = -1; dan Cr2O72- = -2.
6.        Jumlah biloks unsur--unsur pembentuk senyawa netral sama dengan nol.
Contoh :
Muatan H2O = (2 x biloks H) + (1 x biloks O) = 0
                      = 2 x (+1) + 1 x (-2)                           = 0
Muatan KClO3 = (1 x biloks K) + (1 x biloks Cl) + (3 x biloks O) = 0
                         = 1 x (+1) + 1 x (+5) + 3 x (-2)                              = 0
Muatan Al(OH)3  = (1 x biloks Al) + (3 x biloks O) + (3 x biloks H) = 0
                             = 1 x (+3) + 3 x (-2) + 3 x (+1)                              = 0

TATA NAMA
1. non-Logam + non-Logam+ ida
Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur non-Logam, maka unsur yang lebih bersifat logam dituliskan terlebih dahulu.
Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk molekul, maka digunakan angka Yunani.
Contoh. mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4
penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8
N2O        = dinitrogen monoksida
CO          = karbon monoksida
CS2         = karbon disulfida
SO3         = sulfur trioksida
CCl4        = karbon tetraklorida
PCl5        = fosfor pentaklorida
SF6         = sulfur heksaflorida
Cl2O5     = dikloro pentaoksida
2.Logam + non-Logam (Senyawa Ionik)
Rumus senyawa : unsur LOGAM ditulis di depan
Contoh : Natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa
Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral (muatan total = 0)
Description: http://3.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/Ssq7tj2oXeI/AAAAAAAAATM/wV2uCu19h20/s320/cus.gif
a) Nama Senyawa
Description: http://3.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/Ssq89h34qyI/AAAAAAAAATU/J0BxrNFm928/s320/logam-nonlog.gif
contoh : NaCl          : natrium klorida
CaCl2                      : kalsium klorida
Na2O                      : natrium oksida
MgBr2                    : magnesium bromida

b) Jika logam memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, maka untuk membedakan
bilangan oksidasinya, harus dituliskan dalam tanda kurung dengan angka
Description: http://4.bp.blogspot.com/_Wq8MvYVfPho/Ssq_Gbp-8mI/AAAAAAAAATk/R6F6WU5BTdU/s320/log+bilok+nonlog.gif
contoh: FeCl2          : besi (II)klorida/ferro klorida
FeCl3                      : besi (III)klorida/ferri klorida
SnO                         : timah (II)oksida
Sn2O                       : timah(I) oksida
CuCl2                      : tembaga(ll)klorida/ kupri klorida
CuCl                        : tembaga (l) klorida/ kupro klorida
Fe2O3                     : besi (III) oksida/ ferri oksida

Tata Nama Senyawa Poliatomik(terbentuk lebih dari 2 unsur yang berbeda)
NH4NO3                                : ammonium nitrat
KClO4                     : kalium perklorat
CaCO3                    : kalsium karbonat
NaOH                     : natrium hidroksida

Ion Poliatomik
sulfat                       SO42-
sulfit                        SO32-
karbonat                 CO32-
Fosfat                      PO43-
Fosfit                       PO33-
Ammonium             NH4+
Perklorat                  ClO4-
Cianida                    CN-
Hidroksida              OH-
Nitrat                       NO3-
Nitrit                        NO2-

Senyawa Asam
• H2SO4                : Asam sulfat
• H2CO3                : Asam karbonat
• H3PO4                : Asam posfat
• H3PO3                 : Asam posfIt
• HCl                       : Asam klorida
• HBr                       : Asam bromida
• H2S                      : Asam sulfida

Senyawa Basa
• NaOH                   : natrium hidroksida
• Mg(OH)2             : Magnesium hidroksida
• KOH                     : kalium hidroksida



Readmore → Hukum Perbandingan Tetap